Pekan Kebudayaan

Kebudayaan jawa itu kuno. Budaya jawa penuh dengan klenik. Budaya jawa gak masuk akal.

Kurang lebih begitulah anggapan dan asumsiku akan makna kebudayaan khususnya budaya jawa. Asumsiku akan kebudayaan khususnya budaya jawa terbentuk karena di tempat aku tinggal seringkali aku melihat sebuah upacara klenik yang selalu dinamakan sebagai kebudayaan.  Aku sendiri tidak memahami makna kebudayaan itu. Sehingga informasi itulah yang kuserap dan membentuk asumsiku akan kebudayaan.

Ternyata asumsiku selama ini salah.

Hahaha, memang masih banyak yang harus dipelajari si bodoh ini.

Pekan kebudayaan itulah nama yang kusematkan. Mungkin terasa berlebihan. Tapi itu cukup menjelaskan apa yang kudapatkan di pekan ini. Aku tak pernah tertarik akan kebudayaan sebelumnya. Setelah aku memahami maknanya aku jadi terpikir untuk mempelajarinya lebih dalam.

Kebudayaan kalo kata Mas Irfan Afifi itu adalah sebuah proses mengolah cipta, rasa, karsa, dan jiwa. ternyata kebudayaan bukan hanya soal grebeg suro, larung sesaji, atau bersih pusaka saja. Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks dan mengakar. Kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain hal itu semualah yang membentuk sebuah kebudayaan di sebuah daerah. 

Perjalanan ke diorama pun aku maknai sebagai perjalanan kebudayaan dengan mesin waktu. Meskipun aku kurang puas ketika diorama itu tidak menampilkan sejarah Sarkem sebagai prostitusi tertua.

Hahahahahahahahah, bukankah itu juga bagian dari kebudayaan.

Festival kebudayaan yogyakarta pun dibuka di pekan ini. Maka rasanya tak salah juga jika aku menamai pekan ini sebagai pekan kebudayaan. Festival kebudayaan Yogyakarta jadi satu experience baru untukku. Sebagai orang yang tak pernah datang disebuah festival sastra itu terlihat sangat menarik. Pertunjukan yang ditampilkan pun cukup membuatku tercengang apalagi ketika ada sebuah musikalisasi puisi dengan background musik dangdut. Tak pernah aku melihat yang seperti itu dalam hidupku.

Cukup berbeda mungkin pekan ini. Banyak hal seru yang kudapat di pekan ini.

Akan tetapi yang terpenting di pekan ini menurutku adalah proses kebudayaan yang aku lalui. Proses belajar itulah yang kusebut sebagai proses kebudayaan. Karena aku sedang berusaha mengolah cipta, rasa, karsa, dan jiwa yang ada pada diriku. 

Aku berusaha mengenal sejarah kaumku di Diorama dihari pertama. Aku akhirnya bisa memahami makna kebudayaan yang sesungguhnya dari Mas Irfan. Aku juga belajar proses menjalankan sebuah media dari Mas Puthut EA. Belajar tentang kehidupan dan penyiaran dari mbak endah dan pak sholahudin.  Yang akhirnya ditutup dengan materi pembuatan podcast dari Mas Faris.

Seluruh rangkaian itulah yang kusebut sebagai proses kebudayaan diriku agar dapat menjadikanku orang yang berdaulat secara kebudayaan.

Proses aku mengenal kebudayaan lalu ingin mendalaminya hingga ingin menciptakan sebuah produk kebudayaan. Itulah proses kebudayaanku.

Dan aku sangat mempercayai prosesku.

Mendengarkan Buku, Membuka Cakrawala
© Copyright 2024 Radio Buku - All Rights Reserved
menu-circlecross-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram