TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI – Sudah biasa saat kita mendengarkan orang tua membacakan cerita kepada anak-anaknya, namun kali ini berbeda, anak-anak yang diminta bercerita kepada orang tua dan teman-teman sebaya, juga di hadapan para juri.
Wajah lucu dan lugu anak-anak, satu-satu mulai bercerita ketika dipanggil nomor urut. Setiap siswa yang bercerita menunjukkan mimik muka masing-masing sesuai dengan apa yang diceritakannya. Bahkan ada juga yang seperti menghafal dan terlihat tegang.
Ada yang bercerita menggunakan bahasa Indonesia bahkan juga ada yang lancar menggunakan bahasa Inggris. Cerita yang dibawakan pun bermacam-macam dari cerita anak-anak, dongeng, cerita daerah.
Mereka merupakan siswa yang mengikuti lomba bercerita bagi siswa SD se Minut yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Pemkab Minut. Ada 15 peserta dari 11 sekolah yang ikut.
Sikap, bahasa, kelancaran bercerita, ekspresi mereka dinilai oleh tiga orang juri dari dinas Dikpora Minut.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan mengangkat budaya Minahasa khususnya Minut.” Yang menang akan mengikuti lomba di Provinsi bulan Juli hanya untuk juara 1 dan 2, jika mereka menang di tingkat provinsi akan dikirim mewakili Sulut ke tingkat nasional, ” kata kepala kantor perpustakaan dan arsip pemkab Minut Neltje Rimporok, Jumat (10/9). Ia menambahkan bahwa pemenang bisa jadi duta Minut.
Lomba berakhir dan pemenang pertama diraih oleh Yolanda Nangoy Siswi SD Inpres Watutumou, peringkat dua Sarah Tengker dari SD Advent, Septian Supit dari SD Inpres Watutumou. “Peserta seluruhnya dari kelas 4 dan 5,” kata Rimporok.
Sumber: Portal berita Tribun Manado, 10 Juni 2011