Skip to content

Peristiwa

Sutradarai Aksan Sjuman Memanggungkan Novel “Pangeran Kecil”

Masih ingat buku cerita anak berjudul Pangeran Kecil karya Antoine de Saint-Exupéry pada 1943? Cerita itu kini dipanggungkan Sumber Cipta Ballet Dancers dan Fantasia Ensemble di Teater Jakarta. Oleh Sutradara Aksan Sjuman, Pangeran Kecil menjadi tontonan musik dan tari untuk keluarga. Berikut adalah kliping/dokumentasi yang diambil dari Koran Tempo edisi 13 Desember 2017.Read More »Sutradarai Aksan Sjuman Memanggungkan Novel “Pangeran Kecil”

Buku Paket Ilmu Pengetahuan “Anak Bertanya, Pakar Menjawab” Dikirim ke 480 Titik Simpul Pustaka Bergerak

Ratusan paket buku ilmu pengetahuan Anak Bertanya, Pakar Menjawab dikirimkan ke 480 titik simpul Pustaka Bergerak, dari Aceh hingga Papua. Buku-buku tersebut diproduksi Anakbertanya.com untuk bacaan anak Indonesia lebih baik, bermutu, dan kontekstual. Produksi dan persebaran buku ini benar-benar menjadi nyata berkat ikhtiar Pustaka Bergerak mendesak pemerintah lewat BUMN Pos Indonesia membuat program kirim buku gratis saban tanggal 17 bulan berjalan. Berikut dokumen klipingnya:Read More »Buku Paket Ilmu Pengetahuan “Anak Bertanya, Pakar Menjawab” Dikirim ke 480 Titik Simpul Pustaka Bergerak

Memuat Konten “Israel Beribu Kota Yerussalem”, Dewan Pendidikan Bondowoso Mendesak Penerbit Yudhistira Menarik Buku Mapel IPS Kelas 6 SD/MI

Situsweb jawapos.com (Radar Jember) mengunggah pada 17 Desember 2017 berita soal polemik isi buku mata pelajaran IPS Kelas 6 jenjang SD/MI terbitan Yudhistira. Dalam buku yang memuat daftar nama-nama negara beserta ibu kotanya tersebut, disebutkan negara Israel beribu kota Yerussalem. Berikut kliping/dokumentasi soal desakan penarikan buku itu.Read More »Memuat Konten “Israel Beribu Kota Yerussalem”, Dewan Pendidikan Bondowoso Mendesak Penerbit Yudhistira Menarik Buku Mapel IPS Kelas 6 SD/MI

Penerbitan Indie-penden di Jalur Cepat

Kebebasan, kemandirian, dan finansial adalah kunci utama yang membuat penerbitan indie-penden menjamur dalam jagad perbukuan Indonesia, terutama beberapa kota besar di Indonesia. Lebih spesifik lagi di Yogyakarta. Pertumbuhan itu beririsan dengan perkembangan teknologi cetak dan makin terjangkaunya harga internet. mesin cetak dan internet adalah infrastruktur dasar yang memungkinkan perayaan gagasan indie-penden itu berada di trek yang sudah tepat. Mestinya, kehadiran kultur ini menjadikan pembaca dilayani secara maksimal, kompetitif, dan menyajikan bacaan yang bermutu dan variatif. Eksistensinya tak merusak industri yang sudah ada dan mapan. Sebab, musuh yang lama, yang old, sesungguhnya cermin dan usia mereka sendiri di hadapan kereta cepat kids zaman now.

Berikut ini arsip laporan mendalam (indepth) portal berita VIVA dengan judul “Memilih Mandiri” yang diunggah pada 28 Oktober 2017.Read More »Penerbitan Indie-penden di Jalur Cepat

Para Pembajak Buku Makin Dekat dan Makin Ramah dengan Kehidupan Kita

Redaksi portal berita Viva menurunkan laporan mendalam (Indepth Sorot) perihal gelanggang buku kiwari. terutama sekali soal marak dan makin terang-terangannya pembajakan buku di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Malang. Rendahnya usaha dan minat penegakan hukum, lemahnya institusi penerbitan, dan makin permisifnya pelaku perbukuan menyebabkan praktik kejahatan itu makin ‘mendapatkan tempat yang terhormat’.

Berikut ini arsip laporan Viva berjudul “Bajakan Si Pelaris” yang diunggah pada 28 Oktober 2017.Read More »Para Pembajak Buku Makin Dekat dan Makin Ramah dengan Kehidupan Kita

Karena Soal Pajak, Tere Liye Menarik Hak Cetak Seluruh Bukunya dari Gramedia dan Republika Penerbit

“Per 31 Juli 2017, berdasarkan permintaan kami, GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA dan REPUBLIKA Penerbit, efektif menghentikan menerbitkan seluruh buku Tere Liye,” demikian paragraf pembuka pengumuman di fanpage Facebook atas nama Tere Liye.

Tere Liye dikenal sebagai penulis fiksi produktif di Indonesia. Puluhan buku telah ditulisnya. Umumnya, semua buku Tere diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dan Republika Penerbit.

Secara mengejutkan di laman fanpage bertitimangsa 5 September 2017, Tere Liye mengumumkan menarik hak terbit bukunya di dua penerbit mayor dengan alasan pajak yang tak berpihak kepada penulis.

Berikut pernyataan lengkap Tere Liye yang dikutip dari fanpage Facebook “Tere Liye”:Read More »Karena Soal Pajak, Tere Liye Menarik Hak Cetak Seluruh Bukunya dari Gramedia dan Republika Penerbit

Anak di Jerman Lebih Suka Buku Daripada YouTube

Kanal dw.com 10 Agustus 2017 edisi bahasa Indonesia mengunggah artikel menarik soal aktivitas anak-anak di Jerman menghadapi buku dan media sosial di internet, khususnya Youtube. Berikut isi laporan itu:

Nyaris 2/3 anak-anak di bawah umur 13 tahun di Jerman membaca buku hingga beberapa kali dalam seminggu. Hanya 1/3 saja yang beralih mengisi waktu luangnya dengan menonton YouTube, demikian hasil penelitian teranyar.

Di Jerman, tempat kelahiran dunia percetakan, buku memiliki masa depan yang cerah. Berdasarkan penelitian yang dirilis Selasa (8/7) lalu, 61% anak berusia 6 hingga 13 tahun di Jerman membaca buku secara rutin, dan hampir setengah (55%) dari kelompok usia ini yang memilih membaca majalah anak dan komik beberapa kali dalam seminggu.Read More »Anak di Jerman Lebih Suka Buku Daripada YouTube