Pendidikan yang berporos pada kemampuan nalar belakangan menjadi isu yang gencar disuarakan para ahli pendidikan. Prof Iwan Pranoto, guru besar matematika Institut Teknologi Bandung, misalnya, dalam sejumlah tulisannya mengingatkan soal pendidikan bernalar. Kemampuan bernalar dalam konteks ini mencakup daya berpikir logis, keterampilan mengolah informasi dari bacaan, dan kemampuan menyimpulkan dengan pemikiran sendiri.
Dalam disiplin ilmu pendidikan, kemampuan nalar sejatinya bertaut erat dengan literasi. Perlu dicatat, konsep literasi di sini tak lagi dimaknai secara sempit yang terbatas pada kemampuan baca-tulis, tapi juga berkaitan dengan kemampuan memaknai teks, seperti huruf, angka, dan simbol kultural, seperti gambar dan simbol secara kritis.Read More »Tati D. Wardi | Paradigma Baru Literasi