Buku berjudul Gerbang Agama-Agama Nusantara: Hindu, Yahudi, Ru-Konghucu, Islam & Nasrani ini seyogianya ‘hanya’ penelitian antropologi kesehatan yang dilakukan Rusmin Tumanggor, guru besar antropologi kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, ia menemukan banyak mantra dan jampi-jampi di pustaha yang mengandung bahasa Cina, Yahudi, Sanskerta, sampai Arab. Namun, buku yang diluncurkan di hari pembukaan Borobudur Writers 2017 ini menjadi penting untuk kajian sejarah agama di Nusantara lantaran pada 24 Maret 2017 Presiden Joko Widodo mengukuhkan Barus sebagai tempat masuknya Islam pertama di Nusantara menggantikan Pasai dan Peureulak, Aceh. Nah, di bawah ini merupakan kliping dokumen majalah TEMPO yang menelisik buku Rusmin terbitan Komunitas Bambu (Kobam) ini di halaman ‘Iqra’. (lebih…)
Arsip Resensi Toggle
Memprotes, Menasihati, Bercerita
Judul Buku : Irama Rasa
Penulis : Agus Budi Wahyudi
Penerbit : Jagat Abjad Solo
Cetakan : Pertama, Juni 2017
Irama Rasa, irama yang berupa opini Agus Budi Wahyudi mengenai apa saja yang menggelisahi pikirannya. Irama Rasa mendendangkan cerpen dan esai, berisi tentang protes, cerita lokal, sampai nasihat. Pada tema perubahan, terlihat sekali hubungan emosional Agus dengan tempat tinggalnya, Gonilan, Solo. Sebagai bukti, tengok saja esai berjudul Perumahan Baru dan Tetangga Baru. Ia mengungkap kesan yang timbul atas perubahan yang terjadi di daerah yang sejak kecil dihuninya.
Irama Rasa menimbulkan kesadaran kita bahwa kita memiliki kekayaan cerita dan nasihat lama. Harta itu patut disambung lebih erat pada generasi selanjutnya. Sebab berisi ajaran-ajaran yang baik dan masih sesuai dengan keadaan sekarang. Misalnya ‘Jangan mengail ikan di air yang keruh’.
Membaca Kaillah Ikan Selagi Airnya Keruh, mengagetkan saya mengapa judul itu justru antitesa dari nasihat klasik ‘Jangan mengail ikan di air keruh’. Nasihat itu dilihat dari posisi manapun tetap akan baik. Kita diajarkan untuk tidak mengambil manfaat individu dari kesulitan pihak lain. Rupanya inilah permainan logika dari penulis bahwa bolehlah kita menaati judul tulisan itu apabila dalam kondisi yang benar-benar darurat. Maksudnya, kita terkadang perlu mengorbankan orang lain demi jalan yang mulia; memperjuangkan kemaslahatan umat. Agus memprotes masyarakat modern yang mengedepankan kepentingan pribadinya dan menyebabkan kerugian pada masyarakat.
Dahulu, usaha orang untuk menyembuhkan penyakit salah satunya adalah dengan air doa. Air doa berarti air yang diberi doa, baik dengan ditiup maupun berupa tulisan. Doa berisi kata-kata yang dianggap sakral. Ada juga yang menyebutnya mantra. Dalam cerpen Berguru, kita akan menyelami sambil barangkali tertawa sendiri bagaimana satu kata bisa mengingatkan seorang guru pada muridnya.
Tidak jauh dari pembahasan terkait guru, kita temui esai berjudul “Tidak Ada Kemajuan Sama Sekali” Kata Guru. Di esai ini, awalnya saya tidak sependapat dengan apa yang dianggap kemajuan oleh penulis. Agus menulis “Generasi per generasi harus ada kemajuan yang berkelanjutan. Neneknya jadi guru PAUD, ibunya jadi guru SD, anak turunnya jadi guru SMP, SMA, bahkan ada yang jadi pengajar perguruan tinggi. ”Mengapa kemajuan melulu diukur dengan jabatan? Gaji? Saya kira orang memiliki kebahagiaan yang diraih dengan cara masing-masing. Misalnya anak seorang dosen yang mencintai pekerjaan mendidik anak-anak dalam mencapai kemajuannya tidak harus menjadi rektor, tetapi sepenuh hati mencintai pekerjaannya dalam mendidik anak-anak.
Dalam cerpen Aku Bukan Boneka, Tapi Aku yang Dibonekakan, Agus menaruh belas kasihan kepada orang yang menjadi bukan dirinya sendiri. ‘Boneka’ sering dipakai dalam pembahasan politik praktis. Tokoh Aris telat menyadari bahwa dirinya adalah boneka yang dimainkan dalam sebuah perhelatan demokrasi. Ia diperalat menghuni kotak kosong melawan calon tunggal. Meski mendapat imbalan boneka tetaplah boneka. Perilaku Aris yang menerima dan mengaku bangga sebagai boneka mengesankan bahwa ia sudah menjadi pragmatis. Agus menyindir bahwa dalam berpolitik, usaha apapun akan dilakukan demi tercapainya tujuan, sekalipun menghinakan diri.
Kita bisa membaca kesinisan Agus terhadap adanya kotak kosong dalam tradisi politik kita dalam cerpen Kotak Kosong Kok Dilawan. Sebuah keharusan bahwa calon satu-satunya harus menang meski kadang kotak kosong terhitung sebagai pemenang. Peragaan-peragaan semacam kotak kosong sebagai tercapainya demokrasi adalah sebuah kemubadziran. Agus mempertanyakan kembali kedewasaan demokrasi Indonesia.
Beralih ke tema yang lebih yang lebih sangat sederhana, kita baca saja esai Menikmati Teh di Kala Senja. Tidak ada sama sekali kritik yang diutarakan Agus. Ia hanya menyampaikan rasa syukur atas melimpahnya kenikmatan yang tuhan titipkan padanya; kebahagiaan berkeluarga dengan istri yang sehaluan, mengasuh ketiga anaknya melalui cerita, dan menikmati senja bersama teh.
Sesuai dengan halaman yang sedikit, juga buah tangan dari rembug dadakan, buku ini cocok untuk mengisi sela-sela kesibukan atau pendamping teh di waktu santai. Yang kocak namun berbobot hadir dalam bahasa yang mudah dipahami dan diperkaya dengan bahasa lokal pula.
Karim Ilham
Relawan Radio Buku
Terbit di harian Solopos 24 Juli 2017.
KABAR SASTRA | SABTU-MINGGU, 05-06 Agustus 2017
Hari Sabtu dan Minggu adalah hari di mana sastra Indonesia mendapatkan tempat di koran nasional maupun daerah. Di helai-helai koran Sabtu dan Minggu ini kita temukan taman susastra yang terus-menerus ditulis dan diperkenalkan kepada pembaca.
Katalog informasi sastra di koran Sabtu dan Minggu ini sekadar merekam nama dan judul, terutama #cerpen, #puisi, dan #esei. Adapun artefak tulisan yang utuh (edisi cetak) disimpan di Gudang @warungarsip. Kontak warungarsip.co atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Sonetarium; f/1.8 | Arif Rizki | Puisi
KOMPAS | Bukan Jibril; Pecaron | Mashuri | Puisi
KOMPAS | Kidung Tunggul Pungur; Selubung Rindu | Toni Lesmana
KOMPAS | Hilangnya Rasa Kebangsaan | Lola Amaria | Esai
KOMPAS | Pohon Api | Oka Rusmini | Cerpen
KOMPAS | Delirium Religiosum | Jean Couteau | Esai Udar Rasa
MEDIAINDONESIA | Burung-Burung Ababil Di Langit Kota | A Warits Rovi | Cerpen
MEDIAINDONESIA | Seranting Andaliman; Takaran Si Jon; Sihir Mobe; Baiat Si Buta; Menjadi Dua Kepala Berita | Bresman Marpaung | Puisi
JAWAPOS | Rumah di Langit | Yetti A.KA | Cerpen
JAWAPOS | Pena Panah; Sekuntum Senyum; Kuhunus Lidah; Beku; Tak Pernah Purba; Selingkar Pedang | Samsudin Adlawi | Puisi
JAWAPOS | Tenggelamnya Rekomendasi Munsi II | Sosiawan Leak | Esai
REPUBLIKA | Ke Langit Bersama Azan Magrib | Griven Putera | Cerpen
KEDAULATANRAKYAT | Asam Garam | Eko Triono | Cerpen
MINGGUPAGI | Perempuan dan Penyair-Penyair | Irma Agryanti | Cerpen
MINGGUPAGI | Menanti “Panen Raya” Sastra Jawa | Sarworo Soeprapto | Esai
MINGGUPAGI | Dengan Puisi, Ia Ingin Mengajakmu | Sumanang Tirtasujana | Puisi
MINGGUPAGI | Sepasang Sepatu Beda | Maria Widy Aryani | Puisi
MINGGUPAGI | Overture Penghabisan | Latief Noor Rochmans | Puisi
MINGGUPAGI | Lelaki Penjaga Kemuliaan | M Haryadi Hadipranoto | Puisi
MINGGUPAGI | Dongeng yang Tak Mati | Umi Kulsum | Puisi
KABAR RESENSI BUKU | SABTU-MINGGU, 05-06 Agustus 2017
Setiap Minggu, pers cetak mengeluarkan rubrik resensi buku untuk mengulas buku-buku termutakhir. Kami informasikan kabar resensi dan kabar buku lainnya di #KoranMinggu tersebut. Jika berminat mendapatkan kopi digital atas resensi tersebut, tersedia di bagian arsip kamar koran perpustakaan Gelaran Ibuku, warungarsip.co atau twitter @warungarsip atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Rumah Kertas | Carlos Maria Dominguez | Ronny Agustinus | Marjin Kiri | 76 hlm | 2016 | Resensi Anindita S. Thayf
KOMPAS | Raffles dan Kita: Peringatan 200 Tahun The History of Java | 2017 | Info Buku
KOMPAS | Urban 2050: Ledakan Perkotaan di Indonesia Karena Mobilitas Penduduk dan Kebijakan Poros Maritim | Calpulis | 2017 | Info Buku
JAWAPOS | Berkembang dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950-1990-an | Tri Wahyuning M. Irsyam | Obor | 343 hlm | 2017 | Resensi Sarkawi B. Husain
JAWAPOS | Happy Wednesday Top 40 Wkwkwkwkwk | Azrul Ananda | Jaring Pena | 2017 | Info Buku
REPUBLIKA | Bre Redana Membaca Tanda Urban | Berita Buku
REPUBLIKA | 9 Buku Panduan Usaha Hadir untuk Para Pemula | Berita Buku
REPUBLIKA | BPS-UNICEF Luncurkan Buku Analisis Kemiskinan Anak | Berita Buku
REPUBLIKA | Prolegomena to The Metaphysics of Islam | Resensi Edy Nasrul
KABAR SASTRA | SABTU-MINGGU, 29-30 JULI 2017
Hari Sabtu dan Minggu adalah hari di mana sastra Indonesia mendapatkan tempat di koran nasional maupun daerah. Di helai-helai koran Sabtu dan Minggu ini kita temukan taman susastra yang terus-menerus ditulis dan diperkenalkan kepada pembaca.
Katalog informasi sastra di koran Sabtu dan Minggu ini sekadar merekam nama dan judul, terutama #cerpen, #puisi, dan #esei. Adapun artefak tulisan yang utuh (edisi cetak) disimpan di Gudang @warungarsip. Kontak warungarsip.co atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Aku, Lidahku, dan Kamus Besarku; Aku Tersesat di Kamus Besarku; Lidahku Menggali Kuburku; Kata-kata yang Tak Ingin Kuucapkan; Pada Hari Minggu Kucari Ayah ke Kota; Mereka Bilang Aku Bebal; Bisakah Kamus Besarku Membantuku Menyelesaikan Teka-Teki Silang Ini? | Hasan Aspahani | Puisi
KOMPAS | Jalinan Inspirasi Lukis Sulam Jembrana | Ayu Sulistyowati | Esai Seni
KOMPAS | Vandalisme dan Nasib Buntung Si Pitung | Agus Dermawan T | Esai Budaya
KOMPAS | Siapa Suruh Sekolah di Hari Minggu? | Faisal Oddang | Cerpen
KOMPAS | Ilmu Belut, Ilmu Badak | Seno Gumira Ajidarma | Kolom Udar
JAWAPOS | DI Napalmelintang, Bunga yang Indah Tidak Boleh Layu Tergesa-gesa | Benny Arnas | Cerpen
JAWAPOS | Imunisasi dan Penolakan yang Kolot | A.S. Laksana | Esai
MEDIAINDONESIA | Teman Satu Sel | Pangerang P. Muda | Cerpen
MEDIAINDONESIA | Bermukimlah di Sini; Daun-daun Bambu; Sajak-sajak Hilang; Dada Penyair; Dewi Sri; Hujan yang Turun Lirih; Hujan Menuju Kolam; Hujan yang Tersendat | Lailatul Kiptiyah | Puisi
MEDIAINDONESIA | Mirong Kampuh Jiwa | Ono Sarwono | Esai
REPUBLIKA | Mencari Imam Mushola | Makanudin | Cerpen
SUARAMERDEKA | Perempuan Itu | Rahmy Madina | Cerpen
SUARAMERDEKA | Ode #1; Ode #2; Ode #; Ode #3; Ode #4 | Ryan Rachman | Puisi
SUARAMERDEKA | Wong Ndesa di Mata Umar Kayam | Heri Priyatmoko | Esai
MINGGUPAGI | Mampir | Ken Hanggara | Cerpen
MINGGUPAGI | Rambutku; Dari Jembatan Mersi | Arif Hidayat | Puisi
MINGGUPAGI | Politik Injak Kaki Sastrawan | Anindita S. Thayf | Esai
PIKIRANRAKYAT | Air Mata Habibah | Eli Rusli | Cerpen
PIKIRANRAKYAT | Pulang Kampung | Astrajingga Asmasubrata | Puisi
PIKIRANRAKYAT | Reportase Jalan Braga | Zulkifli Songyanan | Puisi
PIKIRANRAKYAT | Melintas Lintas; Caruban | Beni Setia | Puisi
KABAR RESENSI BUKU | SABTU-MINGGU, 29-30 JULI 2017
Setiap Minggu, pers cetak mengeluarkan rubrik resensi buku untuk mengulas buku-buku termutakhir. Kami informasikan kabar resensi dan kabar buku lainnya di #KoranMinggu tersebut. Jika berminat mendapatkan kopi digital atas resensi tersebut, tersedia di bagian arsip kamar koran perpustakaan Gelaran Ibuku, warungarsip.co atau twitter @warungarsip atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Friedrich Silaban | Setiadi Sopandi | PT Gramedia Pustaka Utama | 2017 | 533 hlm | Resensi Tri Harso Karyono
KOMPAS | Arsitektur dan Kota Tropis Dunia Ketiga: Suatu Bahasan tentang Indonesia | Rajawali Press | 2013 | Tri Harso Karyono | Info Buku
KOMPAS | Tegang Bentang: Seratus Tahun Perspektif Arsitektural di Indonesia | PT. Gramedia Pustaka Utama | 2013 | Info Buku
JAWAPOS | What Trump Thinks: His Tweets and the Birth of a New Political Languange | Peter Oborne & Tom Roberts | Head of Zeus Ltd | 2017 | 281 hlm | Resensi Ahmad Sahidah
JAWAPOS | Kuketuk Langit dari Kota Judi: Menjejak Amerika | Peggy Melati Sukma & Imam Shamsi Ali | Naura Books | 2017 | Info Buku
MEDIAINDONESIA | Berbagi Buku untuk Indonesia | Berita Buku
REPUBLIKA | Becak Perpustakaan Gaya Mbah Sutopo | Berita Buku
REPUBLIKA | Peluncuran Buku Amangkurat | Goenawan Mohamad | Berita Buku
REPUBLIKA | Kejayaan Islam Berawal Dari Buku | Wawancara Bersama Luqman Hakim Arifin
REPUBLIKA | A History of Muslim Pilosophy | Mian Muhammad Sharif | Resensi Erdy Nasrul
KABAR SASTRA | SABTU-MINGGU, 22-23 JULI 2017
Hari Sabtu dan Minggu adalah hari di mana sastra Indonesia mendapatkan tempat di koran nasional maupun daerah. Di helai-helai koran Sabtu dan Minggu ini kita temukan taman susastra yang terus-menerus ditulis dan diperkenalkan kepada pembaca.
Katalog informasi sastra di koran Sabtu dan Minggu ini sekadar merekam nama dan judul, terutama #cerpen, #puisi, dan #esei. Adapun artefak tulisan yang utuh (edisi cetak) disimpan di Gudang @warungarsip. Kontak warungarsip.co atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Di Dalam Lubang Cacing; Kotak Korek Api di Atas Meja Makan | Alpha Hambally | Puisi
KOMPAS | Luntur; Bukit; Tanda; Menyesap Tebu | Aji Ramadhan | Puisi
KOMPAS | Sensasi Pertempuran Memori | Peluncuran Novel New Urban Sensation | Sastra
KOMPAS | Lelucon Para Koruptor | Agus Noor | Cerpen
KOMPAS | Minion | Bre Redana | Udar Rasa | Esai
JAWAPOS | Marabunta | Wina Bojonegoro | Cerpen
JAWAPOS | Bintang Pergi; Di Sini, di Kolam Ini; #00.00; Cermin Tiga Baris (05); Metafora Bunga | Hamdy Salad | Puisi
JAWAPOS | Tentang Mengarang yang Tak Pernah Mudah | A.S. Laksana | Esai
JAWAPOS | Sampah | Sujiwo Tejo | Senggang | Esai
REPUBLIKA | Angka Kematian | Amir Syam | Cerpen
REPUBLIKA | DNA Rindu; Doa Butir Tasbih; Kalkulator Dosa; Akhir Zaman | Ferry Fansuri | Puisi
MEDIAINDONESIA | Mencari Matahari | Irepia Refa Dona | Cerpen
MEDIAINDONESIA | Suara dari Dapur | Abinaya Ghina Jamela | Cerpen
MEDIAINDONESIA | Daleman; Ngatuwi; Siti Mutio; Gentong; Taslim | Dadang Ari Murtono| Puisi
SUARAMERDEKA | Mbah Nu Menangis Tersedu | Mukti Sutarman Espe | Cerpen
SUARAMERDEKA | Ngilu; Menyelam; Bara Buah Telanjang | Hikmat Gumilar | Puisi
SUARAMERDEKA | Mengenang Nyu | Tubagus P. Svarajati | Esai
KEDAULATANRAKYAT | Sang Penyair | Sri Wintala Achmad | Cerpen
KEDAULATANRAKYAT | Code Naik Kelas; Winongo Membelah Mata; Bedog Penjaga Kematian; Opak Ompak Samudera | Oyo Penunggu Sepi; Progo Bapak Pembangunan | Puisi
KABAR RESENSI BUKU | SABTU-MINGGU, 22-23 JULI 2017
Setiap Minggu, pers cetak mengeluarkan rubrik resensi buku untuk mengulas buku-buku termutakhir. Kami informasikan kabar resensi dan kabar buku lainnya di #KoranMinggu tersebut. Jika berminat mendapatkan kopi digital atas resensi tersebut, tersedia di bagian arsip kamar koran perpustakaan Gelaran Ibuku, warungarsip.co atau twitter @warungarsip atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Poso: Sejarah Komprehensif Kekerasan Antar Agama Terpanjang di Indonesia Pasca Reformasi | Dave McRae | Marjin Kiri | 2016 | 310 hlm | Resensi Ichsan Malik
KOMPAS | Dendam Konflik Poso (Periode 1998-2001): Konflik Poso dari Perspektif Komunikasi Politik | Hasrullah | Gramedia | 2009 | Info Buku
KOMPAS | Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso | M. Tito Karnavian | Gramedia Pustaka Utama | 2008 | Info Buku
JAWAPOS | Kapal Nuh Abad 21 | Emha Ainun Nadjib | Bentang | 2017 | 446 hlm | Resensi Bandung Mawardi
JAWAPOS | Untaian Nasihat Imam Syafi’i | Bambang Irawan | Tinta Medina | 2017 | Info Buku
KABAR SASTRA | SABTU-MINGGU, 15-16 JULI 2017
Hari Sabtu dan Minggu adalah hari di mana sastra Indonesia mendapatkan tempat di koran nasional maupun daerah. Di helai-helai koran Sabtu dan Minggu ini kita temukan taman susastra yang terus-menerus ditulis dan diperkenalkan kepada pembaca.
Katalog informasi sastra di koran Sabtu dan Minggu ini sekadar merekam nama dan judul, terutama #cerpen, #puisi, dan #esei. Adapun artefak tulisan yang utuh (edisi cetak) disimpan di Gudang @warungarsip. Kontak warungarsip.co atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Yusuf Membuka Pagi; Yusuf Belajar Ilmu Falak; Yusuf Memandang Gunung Biru; Suatu Sore Bersama Yusuf; Kain; Seperti Ibu Berkata pada Anaknya; Gypsy; Suara Yusuf; Jerit Detroit | Dedy Tri Riyadi | Puisi
KOMPAS | Akhir Perjalanan Gozo Yoshimasu | Sori Siregar | Cerpen
KOMPAS | Kebudayaan sebagai Penangkal Radikalisme | Jean Couteau | Udar Rasa | Esai
JAWAPOS | B | Muliadi G.F. | Cerpen
REPUBLIKA | Mencari Ustaz | Gusti Trisno | Cerpen
REPUBLIKA | Laut; Awan; Amuk; Amuk 2; Hutan; SI; Kau Adalah Doa Tahajud; Mars Pesantren Kilat | Maulidan Rahman Siregar | Puisi
MEDIAINDONESIA | Surat dari Triwulan | Sihar Ramses Simatupang | Cerpen
MEDIAINDONESIA | Kehidupan; Pencarian 1; Pencarian 2; Kita dari Sebuah Cerita; Sajakmu; Fragmen Mbak Rita; Segelas Kopi Pagi; Cerita dari Rumahmu | Iwan Setiawan | Puisi
PIKIRANRAKYAT | Badut di Dekat Bianglala | Naufa Salsabilah | Cerpen
PIKIRANRAKYAT | Menggulung Layar | Endiyana Rahman | Puisi
PIKIRANRAKYAT | Istana Gerbang | Adew Habtsa | Puisi
PIKIRANRAKYAT | Melingkari Pelupuk Langit; Air Gunung | Puput Amiranti | Puisi
KEDAULATANRAKYAT | Catatan Seorang Teroris | Beni Setia | Cerpen
KEDAULATANRAKYAT | Dzikir; Sakartul Hujan; Pergi Pagi; Aku kangen Nafasmu; Vertigo | Teguh Trianton | Puisi
KABAR RESENSI BUKU | SABTU-MINGGU, 15-16 JULI 2017
Setiap Minggu, pers cetak mengeluarkan rubrik resensi buku untuk mengulas buku-buku termutakhir. Kami informasikan kabar resensi dan kabar buku lainnya di #KoranMinggu tersebut. Jika berminat mendapatkan kopi digital atas resensi tersebut, tersedia di bagian arsip kamar koran perpustakaan Gelaran Ibuku, warungarsip.co atau twitter @warungarsip atau SMS/WA: 0878-3913-7459.
KOMPAS | Islam Tuhan Islam Manusia: Agama dan Spritualitas di Zaman Kacau | Haidar Bagir | Mizan | 2017 | 288 hlm | Resensi Muhyar Fanani
KOMPAS | Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi | Abdurrahman Wahid | The Wahid Institute | 2006 | Info Buku
KOMPAS | Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah | Ahmad Syafii Maarif | Mizan dan Maarif Institute of Culture and Humanity | 2009 | Info Buku
JAWAPOS | Single Parent Move On | Vivid Sambas | Jaring Pena | 2017 | 157 hlm | Resensi Hernawati Kusumaningrum
JAWAPOS | The Nerd Can Fight | Michelle J. | PT. Menuju Insan Cemerlang | Info Buku
REPUBLIKA | Bahagia Itu Mudah dan Ilmiah | Denny JA | KataDepan | 2017 | 366 hlm | Resensi Erik Purnama Putra
MEDIAINDONESIA | Shalahuddin Al-Ayyubi: Riwayat Hidup, Legenda, dan Imperium Islam | John Man | Alvabet | 2017 | 400 hlm | Resensi Siti Retno Wulandari
MEDIAINDONESIA | Ahok: Hargaku Adalah Nyawaku | Bagus Santosa | Gramedia Pustaka Utama | 2017 | 348 hlm | Info Buku
MEDIAINDONESIA | Sjafruddin Prawiranegara: Biografi Pemikiran Islam Indonesia | Edi Sudarjat | Komunitas Bambu | 2017 | Info Buku