PERHELATAN akbar Frankfurt Book Fair (FBF) sudah usai. Lampu sorot yang menerangi panggung utama tempat Indonesia tampil sebagai tamu kehormatan telah dipadamkan. Properti pertunjukan telah dikemas.
Buku-buku yang mendandani penampilan Indonesia di panggung pentas dunia itu kembali ke tempatnya semula di negeri ini. Mereka (buku-buku) meng huni sudut-sudut sunyi.
Kesempatan tampil dan menjadi pusat perhatian di ajang seperti Frankfurt Book Fair ialah kemewahan bagi bukubuku produksi dalam negeri. (lebih…)