Kata-kata Sukarno dikuas oleh lidahnya. Dan dari ujung lidah yang setajam belati itulah lahir buku monumental: Di Bawah Bendera Revolusi.
Soekarno juga seorang penulis yang tekun. Paling tidak bila kita membaca pleidoinya, Indonesia Menggugat. Di dalam pleidoi itu, puluhan buku dikutipnya untuk memperkokoh argumentasinya.Ia juga figur jurnalis yang memimpin dengan akrobatik dua media: majalah Fikiran Ra’jat dan koran mingguan Persatoean Indonesia. Selebihnya, Sukarno adalah figur presiden Indonesia yang paling banyak ditulis orang.
Perpustakaan Indonesia Buku (gelaranibuku) memiliki beberapa koleksi buku tentang Presiden Sukarno, brosur pidato, dan arsip-arsip lama lainnya. (lebih…)