Hino OS adalah punggawa 3G Production, sebuah event organizer, berkecimpung di dunia perbukuan dan literasi yang lahir di Jogja. Hino OS mulai mengenal industri buku sekitar tahun 2000, ketika bergabung dengan Penerbit Galang Press di bagian marketing. Sebagai promotor lebih dari 150 pameran buku, Hino OS akan membagi pengalamannya, berikut tips untuk bertahan di industri dunia literasi. Hino baru saja menggelar salah satu pameran buku fenomenal yang menggabungkan buku dengan musik, yaitu Festival MocoSik: Menyanyikan Buku, Membaca Musik pada Februari 2017.
#23TWEETS
1. Hino OS, punggawa 3G Production merasa terkena kutukan buku karena susah lepas dari dunia perbukuan. Baginya, ini kutukan baik. #Komunitas
2. Pertama kenal buku di marketing Galang Press (@galangpress). Tahun 2000an #HinoOS ikut Jogja Book Mart dengan Jalasutra, Jendela, Cupid, YOI, dan lain-lain. #Komunitas
3. Jogja punya kekuatan sendiri dalam dunia buku, karena dibangun bersama, senasib sepenanggungan. Bersaing produk, bersatu visi misi. #Komunitas
4. #HinoOS punya ide bikin pameran buku bersama Pak Yulius dan Indra Ismawan dari IKAPI. Lalu dengan marketer bikin pameran Jokotabu. #Komunitas
5. Anggota Jogja Marketer banyak yang sudah ke penerbitan dan sibuk sendiri, #HinoOS lalu gabung panitia buku #IKAPI. #Komunitas
6. Pameran buku #IKAPI hanya di kota besar, lalu #HinoOS membuat pameran di daerah kecil agar ada perkembangan di industri buku. #Komunitas
7. Dengan #IKAPI bikin Buka Buku Production (@BukaBukuPro), lalu #3GProduction lahir. #HinoOS ingin pameran buku mengenalkan budaya literasi. #Komunitas
8. #HinoOS membuat 155 pameran sejak 2008, menyebarkan virus membaca agar industri buku tidak mati. Tiap 1,5 bulan ada 9 kota baru. #Komunitas
9. Menurut #HinoOS, pembaca buku di kota besar berkurang karena toko buku hanya menjual buku yang laku di pasaran (2013-2016). #Komunitas
10. #3GProduction dan #HinoOS menggelar pameran buku ke Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera. Daerah timur belum, semoga ada peluang. #Komunitas
11. #HinoOS mengaku fokus pada bagaimana membangun komunitas buku yang berbeda di masyarakat. Penerbit untung, saya gembira. #Komunitas
12. #HinoOS tidak takut pada pesaing, yang penting bisa memperlakukan buku dengan rasa. Tidak bisa kerja sendiri, besar, dan kejeglong bareng. #Komunitas
13. Tips bikin pameran buku #HinoOS: didukung pemerintah setempat, menarik orang selain pecinta buku, dan mengenalkan tokoh sastra. #Komunitas
14. Sasaran #3GProduction yaitu orang yang tidak tahu buku sama sekali, orang yang tahu buku tapi tidak tahu ragam buku, dan orang yang suka buku. #Komunitas
15. Kata #HinoOS, promosi pameran buku harus total, mendidik buku ke masyarakat butuh teknik. Promonya unik apalagi acaranya. #Komunitas
16. Kota yang dibuka harus diberi asupan buku dengan tampilan berbeda. Membangunnya butuh proses dan kesabaran. Promotor harus bertahan. #Komunitas
17. Daya beli dan daya baca di Jogja, Malang, Solo, dan Bandung bagus karena sudah memiliki dasar literasi yang baik. Semarang juga bagus. #Komunitas
18. Di Pangkal Pinang, #3GProduction dibantu pegiat sastra, mendatangkan penulis potensial. Mereka orang yang pernah kuliah di Jogja. #Komunitas
19. Tips jualan buku #HinoOS yaitu mengenalkan konten dengan baik, semua bergerak (penulis, penerbit, marketing, distributor, toko). #Komunitas
20. “Penulis tidak boleh malu memperkenalkan produknya, mau dikatain apa yaudah biar orang yang menilai,” kata #HinoOS. #Komunitas
21. Suka: banyak teman. Kata Ibu #HinoOS, “banyak teman lebih bisa bikin kamu hidup daripada banyak harta.” Duka: penerbit komplain. #Komunitas
22. #HinoOS sempat ingin jadi pengusaha ayam potong atau kerja di bank. Buku Poor Dad And Rich Dad membuatnya bekerja untuk berkarya. #Komunitas
23. #HinoOS berharap agar Radio Buku (@radiobuku) terus konsisten berkecimpung di dunia literasi, salam untuk Booklovers yang keren. #Komunitas