Hery Rumanasen perwakilan dari Forum Taman Bacaan Masyarakat Papua aktif sebagai relawan dan bergerak secara gerilya. Ia mencari dan mendistribusikan buku ke pedalaman dengan transportasi yang sulit dicangkau. Dari kabupaten satu ke kabupaten yang lain, ia harus menggunakan pesawat. Sedangkan harga satu kursi pesawat cukup mahal.
Minimnya daya baca masyarakat Papua membuat Hery kesulitan dan harus banyak bersabar. Program-program yang sempat dirancang terpaksa ditunda pelaksanaannya dan diganti dengan program pemberantasan buta aksara. Suatu kali, ia pernah mendistribusikan ke tiga TBM di Kabupaten Wamena. Beberapa bulan kemudian ia menengok kembali tiga TBM tersebut, ia kecewa ketika melihat buku-buku itu masih rapi tak tersentuh. Lalu ia bertanya, “Kenapa buku-bukunya masih rapi dan bagus begini?” Dijawab oleh relawan TBM, “Di sini tidak ada yang tahu baca.”
#23TWEETS
1. Hery Rumanasen seorang pegawai di Paud regional 6 Papua. FTBM Papua ada 25 anggota, berdiri sejak 2 Mei 2007. #Komunitas
2. Dibentuk karena ada kegiatan Diknas. Lalu para pemuda berkumpul membentuk Forum Taman Bacaan Masyarakat Papua. #Komunitas
3. #HeryRumanasen aktif di TBM Papindo (Papua Indonesia), Jumlah TBM di Papua yang terdeteksi mencapai 250, masih ada yang belum terdata. #Komunitas
4. Pendataan TBM di Papua mengalami kesulitan karena untuk menuju daerah tertentu harus menggunakan pesawat. Tidak cukup dana. #Komunitas
5. 250 TBM itu tersebar di seluruh kabupaten kota. Hanya satu kabupaten yang belum memiliki TBM; Kabupaten Supiori. #Komunitas
6. Minat baca di Papua didominasi anak SMP – SMA. Respon di kota lebih rendah daripada di desa karena tidak ada akses televisi. #Komunitas
7. Kendala FTBM Papua, tidak pernah dibiayai pemerintah. Pendanaan selalu mencari sponsor. Sponsor pun minta buku, bukan uang. #Komunitas
8. Buku yang ada di TBM Papua hanya berupa buku paket, buku sekolah, tidak ada bacaan, seperti karya sastra. #Komunitas
9. Pernah bikin kotak amal buku. Ditaruh di mall dan Kantor DPR. Keduanya kosong, selama 6 bulan hanya diisi koran-koran bekas. #Komunitas
10. Program utama FTBM Papua sekarang pemberantasan buta aksara. Mungkin hingga beberapa tahun program itu akan berjalan. #Komunitas
11. Suatu kali FTBM Papua distribusikan buku ke Kabupaten Wamena. Beberapa bulan ditengok, bukunya masih rapi dan tersegel. #Komunitas
12. Ketika ditanya, “kenapa buku masih rapi begitu?”, dijawab, “di sini tidak ada yang tahu baca.” #Komunitas
13. Beberapa teman dikirim untuk jadi tutor di Kabupaten Wamena. Pembelajaran harus intens, tidak bisa hanya seminggu. #Komunitas
14. Seminggu dilatih membaca mereka bisa, tapi kalo seminggu ditinggal mereka akan lupa lagi. #Komunitas
15. Masyarakat lebih cinta pada handphone, tv, atau motor. Tidak ada yang cinta buku. Tanggung jawab sangat besar. #Komunitas
16. Beberapa kali mengajukan proposal tapi tidak ada jawaban. Jadi solusinya cari sponsor. Kami tidak minta uang, kami minta buku. #Komunitas
17. TBM di kabupaten harus dikunjungi, diberi kegiatan. Kalo tidak begitu, TBM akan mati. #Komunitas
18. Sekretariat FTBM Papua ada di Padang Bulan, Jayapura. Jl. Raya Abepura-Sentani No 47. #Komunitas
19. Plang nama ditaruh di dalam, kalo pasang di luar harus bayar pajak. Dari Bandara 45 menit. #Komunitas
20. TBM di kota ramai kalau dibangun deket Paud, kalo di desa ramai selepas warga desa pulang dari berkebun. #Komunitas
21. Untuk tahun depan, program akan di-share di Facebook. Untuk saat ini masih belum punya, itu masih program depan. #Komunitas
22. Bagi Booklovers yang ingin menyumbangkan buku untuk FTBM Papua bisa dikirim ke Radio Buku (@radiobuku). #Komunitas
23. @radiobuku siap menyalurkan buku-buku untuk disumbangkan ke beberapa daerah yang tidak terjangkau. #Komunitas