23 Tweets | Angkringan Buku - Ngaji Filsafat – Filsafat Cinta Erich Fromm Bagian I | Yogyakarta

Sejak April 2013, Masjid Jendral Sudirman, Kolombo, Yogyakarta rutin menggelar Ngaji Filsafat setiap Rabu selepas Isya. Februari 2017, Ngaji Filsafat memasuki sesi ke 141-144 dengan tema Filsafat Cinta dari pandangan beberapa tokoh diantaranya Plato, Erich Fromm, Rabiah Al-adawiyah, dan Maulana Jalaludin Rumi.

Rabu minggu kedua, (08/02), Erich Fromm (1900 -1980 ) mendapat giliran untuk dibahas dalam Ngaji Filsafat. Ia merupakan tokoh Psikoanalisis terakhir yang melanjutkan tradisi gurunya Sigmund Freud, namun pula mengkritiknya karena Fromm menganggap gurunya ini terlalu fokus pada libido seks manusia. Lalu Fromm pun mengambil fokus pada Psikologi Sosial Humanistik. Karena tahun 1930-an Jerman dilanda perang dunia, ia kemudian pindah ke Amerika dalam usia 34 tahun untuk melajutkan kuliah dan menjadi guru besar. Di akhir hidup, ia tinggal di Swiss sampai meninggal dalam usia 80 tahun.Kali ini kita mencuplik pikiran terkait Erich Fromm konsepsi tentang Cinta melalui bukunya The Art of Loving.

#23TWEETS
1. Erich Fromm menulis The Art of Loving karena cinta seperti seni yang memerlukan pengalaman dan pengetahuan. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

2. Menurutnya definisi cinta kebanyakan adalah rasa suka pada sesuatu yang kebetulan layak anugerah, termanya jatuh cinta. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

3. #ErichFromm banyak melihat masalah cinta sebagai ‘problem dicintai sebagai obyek’, bukan ‘problem mencintai sebagai bakat atau perilaku’. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

4. Bagi #ErichFromm problem cinta yang dilakukan pertama kali ialah bagaimana mencintai, bukan mencari yang dicintai. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

5. Orang berpikir bahwa mencintai itu sederhana, yang sulit ialah mencari obyek yang tepat untuk dicintai. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

6. Cinta bukan hanya sekadar perasaan suka melainkan seperti seni, walaupun ada unsur bakat harus dipelajari. #NgajiFilsafat #angkringanBuku

7. Maka rumus yang ditawarkannya, “Cinta itu aktif bukan pasif. Maka, bangunlah cinta, bukan jatuh cinta.” #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

8. Manusia modern menurut #ErichFromm ada empat gaya orientasi cinta terhadap apa yang dicintainya. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

9. Pertama ialah Gaya Reseptif yang hanya fokus terhadap apa atau siapa yang dicintai dan bersifat pasif. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

10. Mencintai yang memberinya atau apa saja yang tampak seperti cinta. Pemenuhan keinginan adalah sumber kebahagiaan. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

11. Ke-2 adalah Gaya Eksploitatif, bentuk ekstrim dari Reseptif. Ada unsur pemaksaan atau manipulasi agar dicintai. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

12. Ia mencintai segala hal yang dapat ‘dimanfaatkan’ guna kepentingannya, lalu pergi saat bosan dan tak berguna. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

13. Ke-3 adalah gaya menimbun, ini fokus pada yang ia cintai, merasa aman, dan nyaman memiliki sesuatu. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

14. Ia akan menyimpan, menjaga, dan merasa bersalah saat ‘memanfaatkan’ apalagi membuang yang dianggap miliknya. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

15. Gaya ini adalah semacam kepemilikan, juga kenangan, masa lalu dan sebagainya serta cenderung dingin dan tidak produktif. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

16. Terakhir gaya pasar, memperlakukan cinta layak dagang di pasar. Membungkus diri agar orang lain tertarik. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

17. Cinta seperti komoditas yang bisa diperoleh keuntungannya dan relevan dengan modal (penampilan) yang dikeluarkan. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

18. Cinta adalah sikap, orientasi watak yang menentukan tautan pribadi dengan dunia dan tidak hanya menuju satu ‘objek cinta’. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

19. Jika seseorang mencintai seorang saja dan tidak peduli dengan lainnya, itu bukan cinta, tapi ‘egois yang diperluas’. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

20. Cinta sebenarnya tak tergantung obyek. Orang yang mencintai hanya menunggu saat menemukan ‘obyek’ yang tepat. #NgajiFilsafat #AngkringanBuku

Mendengarkan Buku, Membuka Cakrawala
© Copyright 2024 Radio Buku - All Rights Reserved
menu-circlecross-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram