Kata Sufado berasal dari Bahasa Biak yang berarti ‘Mari Masuk Ke Hutan’. Mama Aksamina Kambuaya mengajak teman-teman yang sudah mengecap pendidikan untuk bersama-sama masuk ke hutan membantu mengajar masyarakat Papua yang belum bisa baca tulis. Mari bersama-sama masuk ke hutan membimbing masyarakat Papua untuk hidup dengan lebih baik.
Namun perjuangan Mama Aksamina tidak mudah. Kepada Nadia Aghnia Fadhillah, Mama Aksamina bercerita sebagian besar masyarakat Papua yang hidup dalam hutan tidak merasa penting memiliki kemampuan baca tulis. Toh bisa baca tulis tidak membuat mereka mendapatkan uang karena masih banyak tanah yang bisa dijual, katanya. Mama Aksamina berusaha menghapus paradigma pragmatis masyarakat Papua itu dengan TBM Sufado. Berikut #23Tweets-nya:
1. Aksamina Kambuaya sebagai Ketua Forum TBM Papua Barat mewakili teman-teman pegiat literasi di Papua Barat. #23Tweets #Sufado
2. Banyak kendala yang dihadapi di Papua Barat. Kondisinya tidak sama seperti di Jawa atau pulau-pulau lain. #23Tweets #Sufado
3. Masyarakat Papua ingin hidup bebas, saking bebasnya, tidak ingin diajari membaca dan tidak ingin diatur-atur. #23Tweets #Sufado
4. Orang Papua banyak yang tidak mengerti apa itu Taman Bacaan, jadi kehadiran Taman Baca Masyarakat belum populer. #23Tweets #Sufado
5. Di Kota Manokwari saja baru 6 TBM, kabupaten lain lebih parah, hanya ada satu dua, bahkan ada kabupaten yang tidak memiliki TBM. #23Tweets #Sufado
6. Sampai hari ini masih banyak Orang Papua dewasa yang belum bisa membaca karena belum memahami pentingnya membaca. #23Tweets #Sufado
7. Kata Sufado berasal dari bahasa Biak, yang berarti ‘Mari Kita Ke Hutan’. #23Tweets #Sufado
8. Sufado mengajak teman-teman yang sudah bisa membaca tulis untuk masuk ke hutan, mengajar masyarakat Papua dalam hutan yang belum bisa membaca. #23Tweets #Sufado
9. Sufado mengajak teman-teman di kota membantu membimbing masyarakat Papua untuk hidup lebih layak. #23Tweets #Sufado
10. Sufado berdiri sejak 2007. Sudah lima tahun. Meski begitu masih banyak yang harus dilakukan. Masih jauh dari keberhasilan. #23Tweets #Sufado
11. Untuk menarik masyarakat Papua datang pada kegiatan belajar, Mama Aksamina harus menyiapkan makanan. Kalau tidak mereka malas datang. #23Tweets #Sufado
12. Tentu saja butuh uang. Kalau ingin TBM lancar, pasti harus menggunakan uang pribadi, kata Mama Aksamina. #23Tweets #Sufado
13. Kalau sedang tidak ada uang, Pinang, kapur, dan sirih, dipanen dari halaman. Pasti selalu ada. #23Tweets #Sufado
14. Minat baca itu bisa dipaksa. Kegiatan dilakukan semenarik mungkin agar masyarakat mau membaca. #23Tweets #Sufado
15. Buku-buku agama, pertanian, perternakan, yang paling disuka oleh masyarakat Papua. Agar mendukung kehidupan mereka. #23Tweets #Sufado
16. Sebagian besar anak-anak Papua sudah bisa membaca dari sekolah. Yang paling sulit mengajar orang-orang tua. #23Tweets #Sufado
17. Pernah tidak ada seorangpun masyarakat yang hadir ketika kegiatan pembelajaran di TBM Sufado dilakukan. #23Tweets #Sufado
18. Selain minat masyarakat yang rendah, kendala yang dihadapi TBM Sufado juga sulitnya mendapatkan akses buku di Papua. #23Tweets #Sufado
19. Pemerintah tidak pernah menjawab proposal permohonan bantuan, jadi Sufado mengusahakan sendiri keberlangsungan kegiatan TBM Sufado. #23Tweets #Sufado
20. Harapan saya kedepannya adalah semua rakyat Papua bisa membaca. Kata Mama Aksamina. #23Tweets #Sufado
21. Alamat TBM Sufado: Jalan Sufado Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Tiga KM dari Kota Manokwari. #23Tweets #Sufado
22. Mama Aksamina berharap ada bantuan buku dari pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat Papua. #23Tweets #Sufado
23. Mama Aksamina juga berharap agar orang Papua juga bisa sama seperti orang Indonesia bagian barat. #23Tweets #Sufado
Demikian obrolan dengan Mama Aksamina dari TBM Sufado, Manokwari, Papua Barat. Saya, Nadia Aghnia Fadhillah @nadanakaneh, melaporkan.