Berikut ini adalah KABAR BUKU Edisi Khusus RESENSI yang disiarkan RADIO BUKU bekerjasama dengan portal berita www.indonesiabuku.com. Kabar sepekan resensi buku di sejumlah media di Indonesia.
Yohanes Paulus II-Gereja Berdialog
Karya Krispurwana Cahyadi, SJ
Resensi ditulis oleh Abdul Munir Mulkhan
Dimuat KOMPAS, 8 Mei 2011
Pendekatan dialog tidaklah mudah, namun menunjuk satu hal dalam kaitan dengan kehidupan gereja, yaitu sikap terbuka dan penghargaan otentik pada komunitas pemeluk agama selain Katolik. Buku ini memberikan informasi yang cukup kaya tentang dinamika pergualatan Vatikan dengan realitas keragaman agama, bahkan dengan dirinya sendiri. Sayang, banyak istilah teknis ke-Katolik-an yang asing bagi orang luar Katolik yang memerlukan penjelasan lebih konkret.
Warna-Warni Kata Hati TKI
Resensi ditulis Astri Suryandari
Dimuat KORAN TEMPO, 8 Mei 2011
Surat Berdarah untuk Presiden karya Nadia Cahyani dkk menggambarkan warna-warni kisah para tenaga kerja Indonesia di Hong Kong. Nasib mereka umumnya memang lebih baik ketimbang sesamanya yang bekerja di Arab Saudi atau negeri jiran serumpun Malaysia. Buku ini dibagi menjadi dua bagian, Hong Kong Negeri Seribu Kisah BMI (Buruh Migran Indonesia) selama di Negeri Beton dan Surat-surat untuk Presiden berisi harapan-harapan mereka terhadap pemerintah RI, terutama Presiden. Tidak hanya itu ada juga buku yang ditulis Eni Kusuma, seorang TKI alumnus Hong Kong. Eni menuliskan buku motivasi Anda Luar Biasa. Di buku ini Eni mengisahkan pengalamannya selama menjadi pembantu rumah tangga. Di tengah pekerjaannya yang menggunung, ia berusaha meluangkan waktunya untuk tekun belajar.
Menjadi Guru Untuk Muridku
Karya St. Kartono
Resensi ditulis J. Sumardianta
Dimuat JAWA POS, 8 Mei 2011
Buku ini merupakan endapan pengalaman penulis menjadi guru bersemangat magis dan heroik. Guru yang mau mengerjakan tugas melebihi batas kepatutan. Tidak sekadar prigel mengajar dan membangun relasi manusiawi dengan murid. Selain itu penulis juga mengkritik penyakit akut yang mewabah di sekolah favorit. Para guru tidak sabar menjalani proses pembelajaran. Para murid memperoleh panduan-panduan praktis belajar justru dari lembaga bimbingan belajar.
Bape20 Ketika Jemariku Menari
Karya Bambang Pamungkas
Resensi ditulis Miftakhul Fahamsyah
Dimuat JAWA POS, 8 Mei 2011
Buku ini melukiskan dengan indah cara merawat mimpi dalam balutan profesionalisme. Sikap yang selalu mengedepankan disiplin, kerja keras, dan optimisme. Dalam buku ini Bepe menuliskan kisah-kisahnya. Seperti, kejahilannya terhadap rekan-rekannya di timnas dan Persija Jakarta. Melalui kisah-kisah yang ditulis Bepe, kita bisa belajar bagaimana bangkit dari keterpurukan. Selain itu buku ini memuat pikiran dan pandangan Bepe tentang banyak hal yang di luar sepak bola. Misalnya soal bahaya narkoba.
33 Rahasia Membuka Pintu Rezeki
Karya Abu Umar Hasyim
Resensi ditulis Fauzin
Dimuat KEDAULATAN RAKYAT, 8 Mei 2011
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap saat. Apakah berkaitan dengan sandang, pangan, papan atau yang lain yang menjadi kebutuhan dasar hidup. Buku ini menjabarkan pelbagai hal yang bisa membuka pintu rezeki Allah.
Kontroversi Hakim Perempuan pada Peradilan Islam di Negara-negara Muslim
Karya Dr Hj Djazimah Muqoddas SH Mhum
Resensi di tulis Setyaone al Basuceniyi
Dimuat KEDAULATAN RAKYAT, 8 Mei 2011
Penulis mengambil berbagai referensi dari Alquran dan berbagai ilmuan dunia, baik fuqoha, ulama, pemikir barat serta ahli hukum. Sebagai buku pegangan, buku ini dirasa cukup menjawab berbagai problem mengenai kontroversi hakim perempuan di Indonesia. Selain itu juga sangat bagus untuk dibaca oleh semua kalangan, terutama bagi mereka yang masih bingung mengenai kedudukan perempuan dalam ranah politik dan hukum.
Terbanglah ke Angkasa Anakku!
Karya Darwin Saleh Zahedy
Resensi di tulis Syahruddin El-Fikri
Dimuat REPUBLIKA, 8 Mei 2011
Darwin Saleh Zahedy menulis buku ini berdasarkan pengalaman pribadinya. Buku ini menarik dan layak dimiliki setiap orang tua yang menginginkan putra-putrinya cepat menangkap pelajaran dan mudah memahami sesuatu. Selain itu banyak mengemukakan topik-topik terkini dalam dunia pendidikan yang sejalan dengan pendidikan agama, selain itu buku ini juga menguraikan perjalanan pola anak yang mempertahankan keseimbangan antara ranah logika, estetika, dan etika.
How to Become A Magnet Money
Karya Marie-Claire Carlyle; diterjemahkan Dwi Karyani
Resensi ditulis Noval Maliki
Dimuat SEPUTAR INDONESIA, 8 Mei 2011
Secara sederhana dapat dikatakan menjadi magnet uang berarti mencari kekayaan dalam diri guna menarik kekayaan dari luar. Prinsipnya kita adalah magnet, menarik apa pun yang kita pikirkan ke dalam hidup kita. Hal ini bukan omong kosong belaka, sains telah membuktikan bahwa kita adalah makhluk energik dan kita mampu menarik apa yang kita pikirkan. Buku ini memaparkan keajaiban diri itu dalam urutan yang teratur. Bagian pertama membahas tentang teori bagaimana menjadi magnet uang dan melihat kondisi keuangan pembaca saat ini. Bagian kedua akan melihat bagaimana pembaca dapat mulai menarik uang lebih banyak begitu mengikuti beberapa tahap dasar. Bagian ketiga meletakkan dasar menjadi magnet uang seumur hidup. Cara terbaik untuk membaca buku ini sesuai urutan buku ini ditulis.
Meluruskan Radikalisme Islam
Karya Dr Ali Syu’aibi, Glis Kibil
Resensi ditulis Budi Prasetyo
Dimuat SUARA MERDEKA, 8 Mei 2011
Kelompok Islam fundamentalis yang dituduh sebagai pelaku kekerasan bernuansa agama, bagai tak pernah berhenti menjalankan aksinya. Dirunut dari belakang, eksitensi gerakan fundamentalisme Islam di Indonesia telah ada semenjak lama. Fundalisme Islam di Indonesia seperti halnya di negara lain dipengaruhi oleh pemikiran yang lahir dan berkembang di Timur Tengah. Dua gerakan Islam transional lain yang disebut Kibil dan Syuaibi adalah Hizbut Tahir dan Wahabiyah. Hizbut Tahir adalah gerakan penegakkan syari’ah Islamiyah yang didirikan ulama asal palestina Taqqiyudin An-Nabhani al-Palistini. Sementara Wahabiyah yang didirikan Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi, berikhtiar memurnikan Islam. Paham Wahabi merupakan paham yang mengharamkan tawashul dan istighatsah. Pemikiran-pemikiran itulah yang diadopsi kelompok fundamentalis Islam di Indonesia untuk melegitimasi tindak kekerasan yang mereka lakukan. (Aya/IBOEKOE)