Berikut ini adalah KABAR BUKU Edisi Khusus RESENSI yang disiarkan RADIO BUKU bekerjasama dengan portal berita www.indonesiabuku.com. Kabar sepekan resensi buku di sejumlah media di Indonesia.
Belahan Jiwa: Memoar Kasih Sayang Percintaan Rosihan Anwar & Zuraida Sanawi.
Karya Rosihan Anwar
Resensi ditulis ST Sularto
Dimuat KOMPAS, 22 Mei 2011
Membaca buku ini ibarat membaca novel. Sebuah memoar percintaan yang dikemas sebagai memoar otobiografi perjalanan hidup Rosihan Anwar. Buku ini secara tidak langsung telah mengangkat sejumlah keteladanan. Keteladanan kerja keras, tidak mudah menyerah, tidak puas, kritis, dan senantiasa menggugat. Tidak hanya upaya kerja keras merebut hati Ida, terutama kedua orangtuanya, tetapi juga sikap kerja dan semangatnya yang terus menulis hingga akhir hayat.*
9 Summers 10 Autumns, Dari Kota Apel ke The Big Apple
Karya Iwan Setyawan
Resensi ditulis Poernomo Gontha Ridho
Dimuat KORAN TEMPO, 22 Mei 2011
Dalam novel ini, Iwan menceritakan perjalanan hidupnya sebagai anak sopir angkot di Kota Batu, Malang, hingga sukses bekerja di AC Nielsen, perusahaan multinasional di New York, Amerika Serikat. Iwan menceritakan kisah hidupnya kepada seorang bocah laki-laki yang ditemuinya ketika Iwan dirampok dan dipukuli berandalan. Saat itu Iwan bergegas menuju ke Manhattan untuk melihat pesta kembang api dalam menyambut hari kemerdekaan. Selain kisah hidup Iwan, novel ini juga menceritakan perjuangan orang tua, kakaknya, dan Iwan hingga bisa kuliah di Institut Pertanian Bogor Jurusan Statistika. Menjadi lulusan terbaik dan mendapat pekerjaan di perusahaan multinasional sampai akhirnya mendapat tawaran di New York dan bermukim di sana selama 10 tahun.*
Gurita Pacitan
Karya M. Ari Mukhlason | Aswika Budhi Arfandy | Guntur S. Prabandaru
Resensi ditulis Bambang H Irwanto
Dimuat JAWA POS, 22 Mei 2011
Dalam buku ini penulis menyorot bahwa kegiatan pertambangan banyak mendatangkan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten pacitan. Selain itu disuguhkan data-data berita media yang sudah pernah dilansir, baik cerita maupun elektronik. Dalam buku ini, berbagai problem di Pacitan disorot. Mulai pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS), penegakan hukum, dan tudingan terjadinya kriminalisasi, pendidikan, pertanian, kondisi infrastruktur, kesehatan, serta kehutanan hingga pariwisata.*
Tinggalkan Sekolah sebelum Terlambat, Belajar Cerdas Mandiri dan Meraih Sukses dengan Metode Bajak Laut
Karya James Marcus Bach
Resensi ditulis Benni Setiawan
Dimuat JAWA POS, 22 Mei 2011
Buku ini bercerita tentang tentang kegembiraan kita karena bertanggungjawab atas pemikiran-pemikiran kita sendiri. Tulisannya blak-blakan, liar, dan nakal, namun sangat inspiratif. Sementara itu, metode-metodenya belajar ala bajak laut sangat unik dan ingin mentransfer cara belajar mandiri kepada pembaca. Buku ini adalah karya cerdas tentang cara menjadi orang cerdas yang berbeda. Selain itu juga buku ini ingin mendekonstruksi kemapanan sistem pendidikan yang berlangsung di berbagai belahan dunia. Sebagaimana diakui penulisnya, buku ini tidak berbicara tentang sekolah. Namun, Bach berbagi pengalamannya tentang sekolah untuk menekankan beberapa perbedaan antara mendidik diri sendiri dan pendidikan formal.*
Bisa Asal Mencoba (Kumpulan Cerita Anak)
Karya Maftuha Jalal
Resensi ditulis Subagjo
Dimuat KEDAULATAN RAKYAT, 22 Mei 2011
Bisa Asal Mencoba, demikian salah satu judul buku cerita yang ada dalam buku ini, yang kemudian diangkat pula oleh penulisnya menjadi judul dari buku ini. Buku ini merupakan kumpulan cerita anak. Setiap cerita dalam buku ini kita akan menemukan delapan cerita yang semuanya tentunya memiliki nilai hikmah kehidupan atau pelajaran sendiri-sendiri.*
Reality Check: Panduan Blak-blakan Untuk Mengungguli Pesaing Bisnis
Karya Guy Kawasaki
Resensi ditulis Iksan Basoeky
Dimuat KEDAULATAN RAKYAT, 22 Mei 2011
Dalam buku ini penulis memberikan kunci sukses bagaimana menghadapi pasar, memainkan nama, branding, membuat kerangka analisis dan strategi masuk pasar kaum global. Dalam konteks penjualan itu sendiri, penulis mengajak sang penjual lebih peka terhadap situasi di lapangan.*
Putihkan Internet
karya Redaksi Republika
Resensi ditulis Slamet Riyanto
Dimuat REPUBLIKA, 22 Mei 2011
Buku yang terbagi menjadi enam bagian ini bercerita bagaimana kalangan pesantren bersentuhan dengan internet. Dalam bab pertama buku ini mengulas sejarah dan peran pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Bab dua buku ini memaparkan berbagai contoh kesenjangan penguasaan teknologi Indonesia. Bab ketiga buku dengan ketebalan 189 halaman ini mengulas dilema masuknya teknologi khususnya internet di lingkungan pesantren. Selain itu buku ini juga merangkum testimoni dari para kiai dan ustadz tentang pentingnya internet di pesantren sebagai media dakwah. Dipaparkan pula secara matematis pentingnya memutihkan internet.*
Banalitas Kekerasan, Telaah Pemikiran Hannah Arendt tentang Kekerasan Negara
Karya Rieke Diah Pitaloka
Resensi ditulis Ahmad Khotim Muzakka
Dimuat SUARA MERDEKA, 22 Mei 2011
Dalam buku ini Rieke menyebut lima syarat agar penerapan hukum tak terperosok ke dalam tindakan kekerasan. Pertama, pemerintahan berdasarkan pada konstitusi. Kedua, asas legalitas menunjukan yang merujuk pada hukum yang berlaku. Ketiga, pemisahan kekuasaan dalam fungsi pemerintahan, keempat kebebasan kekuasaan kehakiman. Yang terakhir, jaminan perlindungan terhadap kebebasan dan hak asasi manusia.*
Kekuatan Diam
Karya Louis Couperus
Resensi di tulis Tea
Dimuat TRIBUN JOGJA, 22 Mei 2011
Novel ini berkisah tentang pemberontakkan terhadap pemerintah kolonial Belanda, serta bangkitnya gerakan tak terlihat dari suku-suku di Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Novel yang berkisah tentang kehidupan Indonesia tempo dulu, namun dituturkan dalam sudut pandang orang Belanda. Penulis menyoroti peradaban timur yang kaya dan misterius . Dia menggambarkan Van Oudjick untuk memberadabkan pribumi dan memperkuat nilai-nilai Eropa. Buku ini rencananya difilmkan di Belanda. Pengarang mengangkat pemikiran dan pandangan orang Belanda tentang masyarakat Jawa dan filosofinya, cara mereka menyikapi alam dan kekuatan yang ada di dalamnya dan juga takhayul. (Aya/IBOEKOE)