antara buku, ranjang dan kelambu suci
kita belajar menghitung jumlah kerlip bintang bernyanyi
serangkai dendang juita di malam hari
telah kita pupus semua sengketa
warna dari dinding atap rumah kita
semua demi cinta pada kata-kata
laku sepanjang kita terjaga
jika kau datang menepati detik
menghampiri jendela hamparan suku kata
kau akan dengar desah gelisah
sepatah anak panah yang memecah air mata jadi gairah
semua berlalu begitu saja
tanpa rencana tanpa catatan harian
karena kenangan itu hanya aku biarkan tertulis di bait sepi
di ranjang dan kelambu suci
kita biarkan berpinak jadi lagu paling merdu
pengikat halaman waktu
Bandung, 15 Maret 2011