Day: May 9, 2010

  • Terbit, 'Jernih Melihat Cermat Mencatat'

    JAKARTA – Genap berusia 80 tahun pada Senin (10/5), wartawan tiga zaman Marthias Duksy Pandoe, Sabtu di Ballroom Gedung Penerbitan Kompas, Jalan Palmerah Barat, Jakarta, meluncurkan buku Jernih Melihat Cermat Mencatat (Editor Julius Pour, Penerbit Buku Kompas, Mei 2010). Wartawan senior yang sudah pensiun dari Kompas itu tak ingin berhenti menulis. Banyak keteladanan yang patut ditiru wartawan muda.

  • Fitriyan D.R:Juara UN yang Gemar Membaca

    SAAT teman-teman sekolahnya merasa dag dig dug menunggu pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN), Fitriyan Dwi Rahayu (14) justru merasa santai. Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa tengah itu masih melakukan kebiasaan sehari-hari, membantu pekerjaan orangtua di rumah, membaca buku, mendengarkan musik dan sesekali bermain gitar. Meskipun hasil UN belum diumumkan, tak pernah terpikir olehnya akan tidak lulus dalam ujian.

  • Perlukah Kitab Vortaro?

    BAMBANG BUJONO-RASANYA tak ada bahasa yang tak mengandung kata asing, sedikit atau banyak. Kadang memang terasa merisikan, setidaknya membuat kita bertanya, apakah kata asing tersebut tiada padanannya, atau si pemakai malas mencari, atau pemakai merasa lebih pintar dengan kata asing itu. Maka Ahmad Sahidah dalam rubrik “Bahasa!” majalah ini terheran-heran bahwa password lebih licin meluncur dari lidah seorang pembawa acara daripada kata sandi.

  • Yayasan Lupus Indonesia Bagikan Buku

    Jakarta -Memperingati hari Lupus Dunia yang jatuh pada 10 Mei 2010, Yayasan Lupus Indonesia (YLI) membagi-bagikan buku berjudul “Ketika Aku Menyentuh Awan” di Bundaran Senayan, Jakarta, siang nanti (9/5). “Kira-kira jam dua siang di sekitar bundaran Ratu Plaza,” ujar Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri, saat dihubungi pagi tadi.