Day: March 11, 2010

  • Polisi Segera Panggil George Setelah Sembuh

    Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih menunggu kesehatan George Yunus Aditjondro membaik guna melakukan pemanggilan untuk pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan ringan dan pencemaran nama baik yang dilakukannya kepada Anggota DPR Ramadhan Pohan.

  • Chavchay Luncurkan Puisi 'Pucuk Risau'

    JAKARTA — Menulis puisi bukan sekadar merangkai kata-kata agar menjadi indah. sebab dalam kerja kepenyairan, kata-kata hanyalah sarana kecil dari keutuhan realitas yang ingin diungkap sang penyair. Ketika diksi dan bunyi dalam puisi menyatu, sesungguhnya penyair tidak boleh menafikan historisitas perasaan subjektifnya dan perasaan kolektif masyarakatnya yang sedang diajak bertualang menyoroti tema-tema yang tengah diangkat penyair.

  • The Satanic Verses: Menodai Agama

    R SATRIO: Novel The Satanic Verses adalah salah satu karya Salman Rushdie, seorang penulis asal India yang tinggal di Inggris. Novel yang diterbitkan pada 26 September 1988 oleh penerbit Viking Penguin ini telah memicu gelombang protes besar di berbagai dunia, terutama di dunia Muslim. Ini gara-gara isinya yang secara terang-terangan menghina Islam dan Rasulullah secara keji dan menjijikkan.

  • Pelatihan Jurnalistik Identitas Hadirkan Tokoh Nasional

    Makassar – Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar yang diselenggarakan Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin, Identitas, yang mulai digelar besok akan menghadirkan pemateri dari praktisi pers lokal dan nasional.

  • Lomba Menulis Jelajah Musi 2010

    PALEMBANG — Sebagai rangkaian dari ekspedisi Jelajah Musi 2010 yang berlangsung pada 7-15 Maret 2010, sepanjang sekitar 720 kilometer dari daerah hulu hingga hilir Sungai Musi, harian Kompas mengadakan lomba menulis yang dapat diikuti mahasiswa dan siswa setingkat SMA/SMK se-Sumatera Selatan.

  • Sarwit, Peneliti Aksara Kaganga

    Setelah puluhan tahun Sarwit mengamati, aksara itu ternyata merupakan perkembangan aksara palawa dan kawi yang berkembang di pedalaman Musi hingga disebut juga aksara Ulu. Naskah-naskah kuno berbahasa daerah setempat yang tertulis dalam aksara kaganga juga disebut Naskah Ulu atau Surat Ulu.