Bersama
Najwa Shihab dan FX. Rudy Gunawan
Festival MocoSik, Jogja Expo Center, 13 Februari 2017
Kita berada di sebuah zaman yang tidak terprediksi--kita bisa bertemu siapa saja dalam jeda sepersekian detik, berbicara, bahkan bertatap muka kapan saja kita mau.
Generasi millennial tumbuh dengan dunia, ide, dan gagasan generasinya. Inilah era dimana semua bertemu dan bisa saling berkolaburasi tanpa harus berkenalan formal dalam sebuah acara. Bekerja lintas kawasan, waktu, dan bahkan usia.
Dalam dunia gagasan, hal ini juga berubah pesat. Koran sudah tidak hanya dalam bentuk cetakan yang terlipat. Ia terbit bukan lagi setiap pagi, melainkan setiap detik. Ketika sebuah tulisan selesai, ia masuk ke surel redaktur, disunting, dan langsung terbit saat itu juga. Menyebar ke seluruh dunia, masuk di ponsel pintar setiap orang, dan siap dibaca. Pembaca juga bisa berdebat langsung tentang isi tulisan melalui fitur komentar.
Demikian juga dengan buku yang perlahan ikut bergerak. Coba tengok bagaimana setiap hari penerbit dan pembaca mengapresiasi buku di mana saja. Di media sosial, di web, dan kanal-kanal komunikasi mereka.
Seseorang tidak perlu ke Amerika untuk membaca buku Ernest Hemingway dan Brown, atau buku terbaru yang memuat foto Justin Bieber dan sosok idola lainnya. Ia cukup menyentuh beberapa kali layar ponsel, bertransaksi singkat, lalu buku itu segera hadir dan langsung dibaca. Tak perlu lagi mencari buku berjam-jam di rak buku, menanyai penjaga toko, dan antri di kasir.
Generasi ini berada di era millennial, di mana semua hal bisa sangat cepat, murah, dan bahkan nyaris gratis. Menjadi pintar bukan lagi sesuatu yang sulit. Menjadi pintar dan berwawasan luas hanya membutuhkan modal keinginan dan kemauan. Informasi sebagian besar gratis untuk dibaca, buku bertebaran, dan tidak perlu susah mendapatkannya. Buku bukan milik penerbit atau toko lagi, semua orang bisa sesegera mungkin menulis dan menerbitkan untuk menyapa pembaca lewat gagasannya.
Inilah generasi millennial. Generasi yang untuk menjadi cerdas bahkan tidak perlu ke luar rumah. Menjadi cerdas bisa dilakukan sambil bekerja, makan siang, jalan-jalan atau di sela-sela ngobrol dengan kawan nongkrong.
Dalam agenda Talk Show “Buku dan Generasi Millenial” kali ini, Mocosik Festival mencoba menghadirkan sebuah obrolan tentang perubahan generasi, perubahan arus informasi, akses, dan habit manusia “kekinian”. Bagaimana pola itu berubah, bagaimana generasi sebelumnya merespons dan menyesuaikan, bagaimana pemerintah mengurus rakyatnya yang telah berkembang pesat dalam segala hal, bagaimana media bertransformasi, bagaimana orang tua mengubah pola pendidikannya, dan perubahan lainnya. Dengan pembicara yang juga hadir dan bertumbuh, menjadi bagian langsung maupun tidak langsung, sebagai pengamat dan praktisi di bidangnya, kita akan membahas semua itu secara intens dan tentu saja mengasyikkan.
Sampai jumpa.